Senin, 22 September 2008

Tren Cincin: Simple Mata Satu


Moment menyatunya pasangan menjadi satu, dapat disimbolkan melalui cincin. Demikian pula untuk ketepatan menentukan design cincin, bila design rumit dikhawatirkan kehidupan si pasangan pengantin di masa depan bakal menemui kerumitan pula. Berdasarkan sekelumit mitos itu pun, tidak mengherankan apabila masih banyak pasangan yang memilih design cincin simple.

SAAT Wedding Catalogue berkunjung ke counter khusus wedding ring, Indoseni yang berada di BG Junction – Surabaya bertemu dengan Lidya, pemilik Indoseni tersebut. Bahwa menurut wanita yang sudah lama bergelut bisnis perhiasan ini masih cukup banyak para pasangan pengantin Surabaya yang menentukan pilihan design cincin yang simple-simple saja. Simple ring yang cukup diminati tersebut yaitu yang berbentuk full ring (polos) dan cincin bermata satu.
Dipilihnya cincin dengan design yang simple tersebut, umumnya para pasangan memiliki alasan untuk tidak menentukan design cincin yang neko-neko. Sebab bila cincin yang di-design simple, diyakini bahwa kehidupan pernikahan si calon pengantin bakal simple dan tidak terlalu banyak masalah. Kepercayaan tersebut kembali kepada sejarah muasal cincin kawin yang dari dahulu berbentuk bulat dan polos. Walau demikian, para pasangan pengantin pun masih ada yang memesan cincin polos dengan ukiran abjad nama dari kedua pasangan maupun kata-kata indah. “Cincin yang dipilih polos, tapi untuk tambahannya terkadang beberapa pasangan pengantin memilih dikasih ukiran nama di bagian dalamnya,” terang Lidya.

Grafir

Memasang ukiran nama pasangan di lingkaran dalam bagian dari cincin, diterangkan oleh Lidya akan lebih awet design ukirannya. Dibandingkan dengan ukiran yang ada di bagian luar cincin. Pasalnya, bila di bagian luar ukiran a
kan mudah terkena gesekan sehingga mengakibatkan ukiran tak tampak lagi. Cincin dengan ukiran nama di bagian luar meskipun memiliki kekurangan, namun tetap diminati oleh beberapa pasangan pengantin. Lalu pasangan pengantin yang seperti apakah itu? “Biasanya pasangan pengantin seperti ini tidak suka punya kesamaan dengan yang sudah umum. Mereka punya prinsip ingin beda dengan yang lain. Demi pelayanan, sebelum mereka pesan cincin dengan grafir nama di luar, kita selalu memberi tahu akan kekurangannya bahwa grafir nama di luar itu tidak bertahan lama,” kata Lidya. Namun tidak ada yang tidak bisa dilakukan di counter emasnya, sebab di Indoseni semisal ukiran nama Anda dan pasangan mulai luntur akibat terkena banyak gesekan. Hal tersebut akan mudah diperbaiki, sebagai jaminannya dan hasil yang diperoleh bakal serupa saat Anda dan pasangan pertama kali memesan.

Kombinasi

Warna emas dari dahulu sampai sekarang sesungguhnya adalah kuning. Tapi karena sesuai dengan perkembangan dan tren,
warna emas kuning pun mulai marak menjadi putih. Tapi bagi Anda yang menginginkan pilihan dua warna tersebut menjadi satu, Indoseni spesial wedding ring bisa memenuhi. Dan selalu bisa memenuhi permintaan pemesan sesuai dengan design yang diinginkan. Bahkan apabila Anda dan pasangan ingin pesan cincin dengan tenggang waktu kilat, Indoseni bisa melayani permintaan Anda tersebut. “Semisal pesannya sore terus mereka mau jadinya pagi, kita bisa,” tandas Lidya. Dilanjutkan oleh Lidya, bahwa memang secara umum pasangan pengantin yang memesan cincin kawin tidak terlalu jauh jarak waktunya dari hari-H. Sebab, bentuk jari seseorang bisa berpengaruh pada kondisi tubuh, saat berat badan bertambah jari akan ikut bertambah gendut pula. Sebaliknya jari akan ikut mengecil bila berat badan mengurus. Selain design dan warna, Indoseni dapat menyesuaikan cincin sesuai dengan bahan yang diinginkan. Umumnya terjadi pada pasangan muslim yang memang secara agama, laki-laki tidak diperintahkan mengenakan perhiasan emas. “Jadi kalau semisal pasangan perempuan ingin emas ya kita penuhi. Caranya, emas aslinya kuning tersebut kita sepuh menjadi emas putih. Sementara bila pihak laki-laki kita sarankan untuk memilih perak,” terangnya. (wie)


0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com